Langgam, 13 September 2017.  Kepala Bappeda Pelalawan, Ir. M. Syarul Syarif membuka acara Pelatihan dan peningkatan Inkubasi Pengelola Inkubator Bisnis dan Teknologi di Kampus ST2P Kawasan Teknopark Pelalawan Rabu (14/09/2017). Hadir pada acara tersebut ini, Prof. Dr. H. Tengku Dahril, MSc, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Direktur PTKI BPPT RI, Dr. Dudi Iskandar, Pimpinan dan para Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P), Para Mahasiswa dan pelajar, peserta pelatihan dan undangan.

Kepala Bappeda dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan pelatihan dan peningkatan Inkubasi Pengelola Inkubator Bisnis dan Teknologi yang di kelola oleh panitia dari ST2P ini. Beliau berharap agar pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para peserta terkhusus untuk para Mahasiswa ST2P dan para pelajar yang hadir pada kegiatan ini. Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini sebagai Upaya untuk melahirkan wirausaha yang berdaya saing memerlukan proses yang berkesinambungan dengan didukung oleh ekosistem kewirausahaan yang kondusif dan Untuk mendorong munculnya wirausaha-wirausaha baru yang handal diperlukan fasilitasi kegiatan yang melibatkan pendampingan yang terstruktur dan sistematis. Inkubator bisnis merupakan elemen dalam ekosistem kewirausahaan yang mempunyai peran penting untuk mendorong tumbuh kembangnya wirausaha-wirusaha handal. Untuk dapat mencetak wirausaha khususnya start up yang berkualitas, maka diperlukan profesionalitas dan peningkatan kapasitas yang berkesinambungan dari para pelaku dan penggiat inkubator bisnis. Sehingga persamaan misi dalam mendorong tumbuh kembangnya UKM Berbasis Teknologi Tepat Guna segera dapat terealisasi.

Prof. Dr. H. Tengku Dahril, MSc, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau dalam kesempatan ini memberikan materi tentang usaha-usaha belaiu dan penemuan beliau dalam teknologi usaha hilir Kalapa sawit. Prof. T. Dahril meyampaikan sebenarnya banyak sekali yang dapat dihasilkan dari sisa sisa atau limbah kelapa sawit seperti bisa menjadi pakanan ternak, menjadi sumplemen, dan beberapa praduk yang bisa dijadikan usaha bagi pelaku pelaku usaha yang baru dan akan berkembang.