Pada hari kamis tanggal 17 September 2015 dilakukan acara seremonial serah terima pengelolaannya instalasi pengolahan air dari BPPT ke PemKab Pelalawan selanjutnya ke pengelola yakni ke Pesantren Mambaul Maarif dan Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan. Acara ini dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Tengku Nisban Ilza, S. Sos, MM, Bappeda bapak Awaludin, Pimpinan psantren  Bapak Karman Devi Spdi, Ketua Yayasn Amanah Pelalawan selaku pengelola  Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan Bapak T. Edy Sabli, Msi, wakil Camat, Lurah Langgam, pejabat dari Pemkab Pelalawan, serta para guru pesantren serta direktur Pusat Teknologi Lingkungan beserta rombongan.

Dalam rangka program kegiatan Teknopark Pelalawan, Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melaksanakan kegiatan pengkajian dan penerapan teknologi yang salah satunya adalah teknologi pengolahan air. Sebagaimana diketahui bersama, Pelalawan merupakan daerah yang rawan air. Permasalahan air di Kabupaten ini diantaranya adalah airnya bersifat gambut, di beberapa tempat tertentu mengandung besi dan mangan tinggi sehingga berwarna kekuningan.

Pusat Teknologi Lingkungan BPPT merupakan salah satu unit kerja di BPPT yang tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi lingkungan diantaranya adalah teknologi pengolahan air seperti yang diterapkan di Pelalawan untuk mendukung program Technopark.

Ada tiga unit pengolahan air yang diterapkan di Pelalawan. Pertama adalah teknologi pengolahan air untuk menghasilkan air bersih. Kedua adalah teknologi pengolahan air untuk menghasilkan air siap minum tanpa dimasak dahulu. Kedua teknologi ini diterapkan di Pesantren Mambaul Ma arif Pelalawan dengan kapasitas 5 m3 per jam untuk air bersih dan 5 m3 per hari untuk air siap minum.  Unit ketiga adalah instalasi pengolahan air siap minum untuk sekolah/perkantoran. Saat ini ketiga teknologi tersebut telah selesai diinstalasi oleh BPPT di Pesantren Mambaul Maarif dan di Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan.

Dalam sambutannya Staf Ahli Bupati, menyampaikan bahwa Pelalawan mempaunyai program inovasi yang dituangkan dalam projek Teknopolitan yang telah dialokasikan lahan untuk teknopolitan tersebut seluas 3000 hektar. Didalamnya ada Teknopark yang dikerjakan bersama dengan BPPT.  Pemkab Pelalawan menyampaikan banyak terimakasih atas bantuan percontohan Instalasi Pengolahan Air yang diyakini sangat bermanfaat  untuk masyarakat Pelalawan.

Sebelum ditanda tangani berita acara serah terima, Direktur Pusat Teknologi Lingkungan Dr. Joko Prayitno Susanto memberikan sambutan dan perkenalan BPPT, didalamnya menjelaskan juga mengenai teknologi proses pengolahan air. Teknologi pengolahan air pada prinsipnya adalah tergantung dari jenis air baku yang akan diolah, dan target air hasil olahannya. Yang diterapkan di pesantren Pelalawan ini, adalah mengolah air baku yang mengandung besi dan mangan tinggi dengan penambahan kimia, selanjutnya difiltrasi dengan ultra filtrasi menghasilkan air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan MCK. Air bersih ini didistribusikan ke asrama santri, sebagian dari air bersih ini diproses lagi menjadi air siap minum dengan teknologi reverse osmosis. Hasil dari alat ini dapat mencukupi kebutuhan air bersih untuk santri yang ada di pesantren dan masih berlebih, selebihnya dapat didistribusikan ke masyarakat yang memerlukannya.  Air siap minum yang dihasilkan, dapat mencapai 250 gallon atau 5000 liter. Untuk pesantren saja hanya perlu 800 liter per hari. Selebihnya dapat dijual ke masyarakat untuk menopang anggaran pengoperasian dan perawatan serta untuk pengembangan pesantren.

Serah terima pengelolaan dilakukan dari Direktur Pusat Teknologi Lingkungan ke Pem Kab Pelalawan dan Selanjutnya ke Pimpinan Pesantren Mambaul Maarif dan Pimpinan Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan yang ditandai dengan penanda tanganan berita acara serah terima dan penyerahan buku Petunjuk Pengoperasian. Acara ini ditutup dengan pengguntingan pita sebagai tanda resminya alat untuk siap dioperasikan dan peninjauan lapangan ke Instalasi Air di Pesantren Mambaul Maarif dan di Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan yang dipandu oleh Kepala Bidang Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan BPPT Dr Rudi Nugroho.